Saturday, August 2, 2008

Subuh di Kandang Badak

Kotekan Ical membangunkan penduduk temporer Kandang Badak, alumni Smandel dan simpatisan, sebuah undangan untuk sarapan rupanya.

Kulalui beberapa the Porter yang tidur sambil berdiang di bara unggun yang menghangatkan tubuh dari serangan udara dingin 4ÂșC malam hari, walau membawa tenda namun mereka lebih memilih tidur di udara terbuka, bagi mereka alam telah menjadi sahabat sejati.

Menuju sumber air aku harus melalui bivak yang dijadikan dapur umum, disini Acing yang terkenal jago masak tengah menyiapkan sarapan berupa omelet, kornet, sarden dan lain-lain.

Rasanya legah sekali setelah melakukan b.a.k.b. “B.a.k.b apa sih maksudnya?”. Artinya buang air kecil bo!.

Walaupun di gunung kewajiban ritual subuh tetap harus dilaksanakan. Nyesssssss, air pancuran yang dingin menyentuh bagian-bagian tubuhku, dilanjutkan dengan berrrrrrrrrrrr pertanda tubuhku setuju bahwa airnya memang dingin banget.

Tetesan embun jatuh dari dedaunan seperti banyak diungkapkan dalam cerpen remaja kini kurasakan, jatuh di kepala, jaket, sejadah dan bakal prasasti yang menjadi alas sejadah.

Beberapa teman membawa tissue basah pergi dengan senyum kembalipun dengan tersenyum. Menjalankan misi yang teramat rahasia.

Sinar mentari perlahan datang membuka tirai malam sehingga Pangrango yang kokoh terlihat jelas.

Panggilan terakhir sarapan untuk 3 orang, yaitu aku, Lohmen dan Konon. Makanan yang tadi kuceritakan sudah tak ada sisanya bahkan aromanyapun sudah menghilang, sarapanku pop mie rasa baso. Sementara Lohmen dan Konon masih asyik tidur berduaan di dalam tenda, mereka sudah nggak lupa baca doa sebelum tidur atau .............. kebanyakan membaca doa kayaknya.

Herannya di dapur umum selalu kujumpai Acing, yang bernama lengkap dokter Setia Pribadi. Semalam selepas menyikat gigi, Acing juga yang aku jumpai disini. Aku jadi curiga jangan-jangan Acing nggak kuliah di fakultas kedokteran umum melainkan mengambil kuliah dapur umum.

Jangan marah ya Cing! Banyak yang bilang orang yang punya nama Acing nggak gampang marah. Bener kan Cing!

No comments: