Friday, August 1, 2008

Etape kedua

Jalur yang menghubungkan Cibeureum dengan Kandang Badak terbentuk dari undakan batu, akar pohon dan terkadang batang pohon yang tumbang. Jalur yang memiliki sudut kemiringan 30 derajat kadang harus dilakukan dengan langkah panjang karena jarak undakan yang cukup menantang.
Semakin lama kita berjalan pepohonan yag dijumpai akan semakin pendek dan berdiameter kecil, menandakan semakin tinggi kita berjalanan, inilah ciri vegetasi pegunungan.

Pekik amang dan siulan burung menemani kita menikmati alam, 3 jam berjalan akan dijumpai sauna alam yang menawan melintasi alur perjalanan.

Sumber air panas ini mengalir melalui dinding setinggi 3 meter membentuk sungai kemudian jatuh ke jurang yang cukup terjal, menyisakan jalan setapak dari bebatuan licin. Dua untai tambang terbuat dari besi membantu kita untuk melewatinya.
Jangan terpancing untuk membasahi sekaligus menghangatkan kaki sebelum melepas sepatu, sepatu yang basah akan membuat kulit kaki menjadi dingin dan berkerut.

Tak jauh dari sini perkemahan Kadang Batu berada dengan sumber air berasal dari air terjun yang sejuk. Tempat yang nyaman sebelum melanjutkan ke Kandang Badak.
Kini kecuraman tanjakan menjadi 30-40 derajat dan sering ditemui jalan bercabang yang tidak perlu dicemaskan karena akan bertemu kembali, pilihlah jalur yang melingkar sebab lebih landai dan tidak menyita tenaga walau lebih jauh. Jalan sejauh 2 km ini harus dilalui selama 2 jam sebelum menjumpai area perkemahan Kandang Badak yang memiliki mata air yang tidak pernah kering walau di musim kemarau.

No comments: